Kamis, 14 Februari 2013

Ketika Tuhan bekerja Luar Biasa melalui Jonathan Prawira

Jonathan Prawira mulai menulis lagu sejak tahun 1989. Saat itu lagu-lagu ciptaannya hanya dinyanyikan di kalangan gereja saja. Ia pernah kursus musik selama 3 bulan, tapi berhenti karena tidak ada yang mendanai. Lalu Tuhan menyuruhnya untuk membaca Alkitab. Dari perenungan selama setahun itu ia mendapatkan tentang arti penyembahan. Ia pun mulai menulis lagu-lagu rohani.
            Ia mulai mengirimkan karya-karyanya ke para produser, tetapi tidak pernah diterima. Sampai tahun 1995-1996 lagu yang berjudul ‘Tinggikan Diri-Mu Mengatasi Langit’ pertama kali  masuk dapur rekaman dalam album Giving My Best (GMB) volume 1, dimana penyanyinya adalah Sidney Mohede.
              Sejak kecil sebenarnya Jonathan tidak pernah bercita-cita menjadi penulis lagu. Karena jabatan di gereja pada waktu itu tidak mengakui song writer (pencipta lagu) sebagai pelayanan full time. Sehingga Jonathan pun terpaksa bekerja di bidang sekuler seperti yang pernah dilakukan dahulu. Tetapi karena panggilan Tuhan begitu kuat dengan tanda-tanda yang meneguhkannya, akhirnya Jonathan Prawira pun memutuskan untuk full time pelayanan hingga sekarang ini.
PRODUKTIF WALAU TAK MAHIR MUSIK
               Ketika ditemui sekitar pertengahan tahun 2008, lagu-lagu ciptaannya sudah berjumlah kira-kira 2.500 buah. Sekarang mungkin sudah lebih banyak lagi. Ini benar-benar membuktikan kalau ia adalah pencipta lagu rohani yang produktif. Lagunya pun tidak sembarangan dan asal-asalan. Coba dengarkan dan nyanyikan lagu-lagu hitsnya seperti ‘Sungguh Indah Kau Tuhan’, ‘Allah Peduli’, ‘Mujizat Itu Nyata’,’Hati Sebagai Hamba’, ‘Arti kehadiranMu’ dan masih banyak lagu-lagunya yang lain. Selain enak dan sederhana melodinya, lagu-lagu Jonathan Prawira mempunyai pesan yang kuat di dalamnya.
               Namun ada yang unik dari Jonathan. Ia tidak bisa musik, termasuk menulis notasi (membuat not pada lagunya). Pernah suatu ketika di sebuah gereja Protestan, gembala sidangnya menyindirnya : “Coba andai saja Pak Jonathan bisa main musik”. Tetapi hal itu tidak membuatnya patah semangat. Justru Jonathan merasa, walau tidak bisa main musik, Tuhan bisa pakai secara luar biasa untuk menciptakan banyak lagu, melebihi mereka yang pandai dalam bermusik di zamannya.
Tentu Saudara bertanya-tanya, kalau memang benar bapak Jonathan Prawira tidak mengerti soal partitur lagu,  bagaimana mungkin bisa membuat lagu dalam jumlah yang tidak sedikit? “Caranya  sederhana, jika Tuhan menaruh beban atau message dalam hati, saya menyanyi lalu langsung merekamnya,” jelas Jonathan sambil menunjuk ke voice recorder dan Hp yang bisa merekam. Begitu seterusnya yang dilakukannya. Cara itu dilakukan karena ia tak pandai musik dan tidak bisa menulis notasi musik. Dia bersaksi, awalnya banyak pemusik yang ‘memandang sebelah mata’ (memandang rendah) terhadap dirinya. Tapi penilaian semacam itu, justru menjadi acuan baginya untuk membuat yang terbaik. Jonathan merasakan seperti yang dialami oleh Rasul Paulus, yang bermegah justru dalam kelemahannya karena kuasa Tuhan akan lebih nyata
SEMPURNA PADA WAKTU ORANG MERASA TIDAK BISA BERBUAT APA-APA
                Tidak semua lagu karyanya didapat dari pengalaman hidupnya. “Karena jika semua berasal dari pengalaman hidup, bisa repot karena harus mengalami semua dosa donk..” Banyak lagu Jonathan yang terinspirasi dari Alkitab, saat ia bersaat teduh dengan Tuhan dan saat menyembah Tuhan. Dilihat dari segi pesan, Jonathan rindu agar lagu-lagunya dapat membantu orang lain dalam melihat visi dan mendapat pesan Tuhan. Baginya, lagu rohani merupakan penolong orang dalam menyembah Tuhan. Karena yang Tuhan cari bukan lagu rohaninya tetapi penyembahnya. Lagu rohani hanya dipakai sebagai sarana untuk menyembahNya. Tujuan penyembahan bukan pada saat kita menyembahNya tapi pada saat keluar dari situ, dalam kehidupan sehari-hari, apakah buah-buahnya dapat dilihat dan dinikmati.
LAGU TERUNIK CIPTAAN JONATHAN PRAWIRA
                 Dari ribuan lagu yang diciptakan Jonathan, ada satu lagu yang sangat unik, yaitu ‘Arti kehadiranMu’. Mengapa unik? Karena kalau diperhatikan, huruf-huruf awal lagu dalam tiap ‘penggalan’ jika digabungkan dari permulaan sampai selesai, akan membentuk nama J.O.N.A.T.H.A.N  P.R.A.W.I.R.A.
J =   JalanMu tak terselami              P =  PenyertaanMu sempurna
O=   Oleh setiap hati kami               R=   RancanganMu penuh damai
N =   Namun satu hal ku percaya       A=   Aman dan sejahtera     
A =   Ada rencana yang indah           W=  Walau di tengah badai
T =   Tiada terduga kasihMu             I =   Ingin ku s’lalu bersama
H =   Heran dan besar bagiku           R=    Rasakan keindahan
A  =   Arti kehadiranMu s’lalu            A =   Arti kehadiranMu Tuhan
N  =   Nyata di dalam hidupku
                “Lagu ini merupakan suatu cara Tuhan untuk menunjukkan bahwa Ia adalah Tuhan yang kreatif, yang memberikan ide ini kepada hambaNya untuk memuji Tuhan. Karena itu jadilah umat Tuhan yang kreatif”, jelas Jonathan. Lagu ini sangat disukai banyak orang. Selain liriknya mudah dimengerti, melodinya pun enak diikuti. “Lagu ‘Arti KehadiranMu’ adalah pesan Tuhan yang hadir di tengah masa krisis pada tahun 1998”, tambahnya. Ketika kita tidak bisa mengerti jalan dan cara Tuhan, satu hal yang perlu kita ingat bahwa ada rencanaNya yang indah. Dalam keadaan apapun, Dia tetap ada bersama kita. Tak pernah sekalipun Ia meninggalkan kita. Jonathan rindu semua orang yang menyanyikan lagu tersebut memahami bahwa betapa besarnya arti kehadiran Tuhan dalam hidup kita, kapanpun, dimanapun, dalam keadaan apapun. Karena kehadiranNya bukan hanya menciptakan rasa aman, tetapi membuktikan bahwa Tuhan yang kita kenal dalam Yesus Kristus, memang Sang Immanuel sejati, selalu hadir dalam setiap kejadian apapun. Hal ini tentunya menjadi jaminan bagi kita untuk hidup dalam damai dan sejahteraNya. (Sumber : Praise #1 & Praise #15). (Kisah selengkapnya dapat dibaca dalam buku ‘Story Behind the Song’ terbitan YIS production, lengkap dengan foto-fotonya) Sumber : www.majalahpraise.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar